Senin, 22 Agustus 2011

Bagaimana Memilih Teko yang Baik (bagian 1)

Apa yang harus diperhatikan dalam membeli/memilih teko ?
Dalam hal kualitas rasa dan aroma, seduhan teh dari daun teh jauh berbeda dengan teh celup. Namun, untuk itu anda  harus menyediakan peralatan yang lebih rumit daripada menyeduh teh celup.
Anda membutuhkan peralatan untuk menyeduh daun teh. Cara yang paling sering digunakan adalah dengan menyeduh daun teh ke dalam teko kemudian menuangkannya ke dalam cangkir/gelas.
Sebagaimana ketel penjarang air, teko/poci untuk menyeduh teh pun memiliki bentuk, dan ukuran yang beragam. Teh telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dunia yang juga berkontribusi terhadap jenis peralatan teh (teko) ysng dihasilkan.
Paling tidak ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam memilih teko, yaitu :
1)    material,
2)    desain  (gagang, tutup,  moncong)
3)    saringan,
4)    ukuran,

Material
Teko terbuat dari bahan apa ? Ada banyak pilihan, mulai dari kaca, logam (perak, tembaga, stainless-steel), porselen, maupun tanah liat. Selain berdampak pada rasa teh, bahan teko juga memiliki perbedaan dalam hal penampilan, berat, perawatan, dan kemampuan menyimpan panas.
o    Kaca
Teko kaca memiliki penampilan menarik, memiliki permukaan halus dan mudah dibersihkan. Teko ini tidak mengubah rasa teh atau menyerapnya. Teko ini juga  ringan dan mudah untuk dipegangnya. Teko kaca dapat menjadi pertimbangan anda ketika penampilan visual lebih dipentingkan - seperti teh mekar (blooming tea) dan tisanes herbal yang terbuat dari daun utuh dan bunga.
Fakta bahwa kaca menyebarkan panas dengan cepat (cepat dingin juga) sebenarnya cocok untuk menyeduh teh yang teroksidasi ringan seperti teh hijau dan teh putih.  Selain bisa menikmati rasa teh anda juga dapat mengagumi keindahan warna air seduhannya.
Fakta lainnya mengenai kaca adalah, ia bersifat rapuh (getas, mudah pecah),  sehingga Anda harus sangat berhati-hati saat membersihkan dan memegangnya.
o    Perak

Teko perak memiliki tampilan yang indah dan elegan. Air menjadi terasa ringan dan segar menjadikan teko ini sangat cocok untuk teh teroksidasi ringan seperti teh putih, teh hijau, teh oolong (light roast) seperti teh Ti Kuan Yin juga  teh pu-erh hijau.


Kekurangan teko ini adalah, harganya yang cukup mahal dan permukaan dinding teko mudah rusak terkena teh (terbentuk kerak). Tentunya karena ini perawatannya lebih serius.

o    Stainless Steel

Daya tahan teko ini lebih lama (lebih kuat) dan rendah perawatan. Teko ini sangat cocok untuk menyeduh teh teroksidasi lebih banyak seperti teh oolong (dark roast), pu-erh dan teh hitam seperti darjeelings.
Stainless steel tidak mempengaruhi rasa teh dan tidak menyerap rasa serta dapat menahan panas lebih lama.
o    Porselen atau Keramik

Teko porselen umumnya bergaya klasik. dan sangat serbaguna. Anda dapat menggunakannya untuk menyeduh teh putih dan teh hijau, serta teh yang teroksidasi ringan seperti teh oolong Ti Kuan Yin.
Teko porselen  juga sangat baik untuk pengujian teh apapun. Tidak seperti teko tanah liat, teko ini tidak menyerap aroma teh dengan demikian baik untuk menilai dengan cepat dan obyektif kualitas teh.
Jika Anda baru mencoba minum teh Cina, sangat disarankan Anda memilih gaiwan yang sederhana dan fungsional.  Gaiwan merupakan mangkuk teh yang memiliki tutup. Tutup ini berfungsi untuk menahan panas dan sebagai saringan. Anda bisa minum langsung dari mangkuk, atau menuangkan seduhan tehnya ke cangkir.
o    Tanah Liat

Teko yang paling menyimbolkan teh Cina adalah teko tanah liat. Teko jenis ini mungkin sebagai tujuan akhir dari perjalanan setiap pecinta teh. Di negara-negara Timur seperti Cina, Jepang, Korea dan Taiwan, teko tanah liat dibuat dengan baik dan  lebih berharga daripada emas.
Teko tanah liat digunakan terutama untuk menyeduh teh lebih teroksidasi seperti teh oolong (dark oolong), teh hitam serta teh pu-erh yang tua. Selain itu teko jenis ini juga digunakan di Jepang untuk menyeduh teh hijau.
Teko tanah liat yang terbaik dipercaya berasal dari kota Yixing China.  Teko tersebut tanpa glasir (unglazed) dan berpori-pori,  karena itu jenis poci ini dapat mempertahankan aroma dari teh yang diseduh di dalamnya.
Seiring berjalannya waktu, teko tanah liat yang dipakai akan menjadi lebih berkilau dan mengeluarkan aroma lezat. Tapi Anda harus menggunakan teko tanah liat yang terpisah untuk setiap jenis  teh Anda. Misalnya satu teko buat teh pu-erh saja atau untuk teh oolong saja, tidak dicampur penggunaannya.
Sebuah teko tanah liat yang dibuat dengan baik akan kokoh dan tahan lama, sebaliknya jika tidak dibuat dengan baik akan mudah rusak. (bersambung)

sumber: http://www.amazing-green-tea.com/tea-pot.html

Minggu, 21 Agustus 2011

Menikmati Teh yang Baik dengan Alat yang Baik


Tea set untuk minum Gyokuro
Memilih peralatan minum teh, selain harus memperhatikan tekstur peralatan itu sesungguhnya, juga harus memperhatikan warna tampilannya.
Hanya dengan memadukan ketiga unsur utama yaitu fungsi, tekstur dan warna, menjadi suatu kesatuan yang serasi, kita baru bisa mendapatkan peralatan minum teh yang sempurna.
Corak warna pada keramik dan mineral yang terkandung pada pemoles saling berhubungan erat, sementara komposisi bahan mineral yang sama dengan persentase berbeda juga dapat menghasilkan corak warna yang berbeda pula.
Keramik umumnya dibuat dari tanah liat yang mengandung bahan besi beroksidan, hanya saja temperatur pembuatannya, tingkat oksidasinya yang berbeda, corak warnanya terdiri dari kuning, merah kecoklatan, coklat, abu–abu dan lain–lain. Sementara corak gambarnya sangat kaya dan bervariasi.
Corak warna pada peralatan minum teh yang dimaksud di sini adalah warna dari bahan pembuatnya serta warna dari gambar yang dilukiskan ke atas peralatan minum tersebut, yang biasanya terbagi menjadi dua jenis corak yaitu corak dingin dan corak hangat.
Corak dingin terdiri dari warna–warna biru, hijau, putih, hitam dan lain–lain, sementara corak hangat terdiri dari warna kuning, orange, merah, coklat dan lain–lain. Memilih corak warna pada peralatan minum teh sepenuhnya tergantung pada kombinasi pilihan warna dari tampak luarnya saja.
Prinsip ini harus dikombinasikan dengan daun teh. Untuk dinding sebelah dalam gelas minum sebaiknya digunakan yang berwarna putih, agar dapat merefleksikan warna dari cairan teh itu sendiri dan tingkat kejernihannya. Bersamaan dengan itu, harus diperhatikan juga kombinasi warna dengan teko kecil, kendi, cangkir dan peralatan lainnya, lalu dipadu dengan nampan besar, baki, penutup, agar tercipta kesan sejiwa.
Jika peralatan minum teh utama ini dapat dikombinasikan dengan perlengkapan tambahan, maka akan lebih sempurna lagi. Pemilihan corak warna yang sesuai untuk berbagai jenis peralatan minum teh antara lain adalah :
Teh hijau : cangkir kaca gelas, sebaiknya tidak berwarna, tidak bermotif, tidak ada tutup. Atau gunakan keramik putih, biru, cangkir keramik biru yang tidak ada tutup.
Teh bunga : keramik biru, keramik biru bermotif, mangkok dengan tutup, cangkir dengan tutup, cangkir.
Teh kuning : keramik putih susu atau kuning dan cangkir kuning jeruk, mangkok dengan tutup, cangkir dengan tutup.
Teh merah : berbahan pasir ungu, keramik putih, keramik merah, peralatan yang berwarna hangat, cangkir dengan tutup, mangkok dengan tutup atau peralatan minum kopi.
Teh putih : keramik putih atau cangkir tembikar tanah kuning dan keramik hitam yang dindingnya bercorak.
Teh Wulung : peralatan teh berbahan pasir ungu, atau dari keramik putih, mangkok dengan tutup, cangkir dengan tutup. Juga dapat menggunakan peralatan teh berbahan tembikar berwarna abu kecoklatan. (The Epoch Times/dia)
dikutip dari : EraBaru.Net

Selasa, 09 Agustus 2011

Teh Putih

Teh putih atau white tea  memang baru terkenal di kalangan para pecinta teh.Teh putih diproses secara alami dan minimal, yaitu hanya melalui pelayuan dan pengeringan dengan sinar matahari pegunungan segera setelah proses pemetikan dilakukan. Minimnya pemrosesan pada teh putih menjadikan teh putih memiliki kandungan antioksidan polifenol tertinggi dari jenis teh yang lain. Selain itu teh putih dipetik secara hati-hati dengan tangan dan telah melalui standar yang sangat ketat yang diwariskan secara turun-temurun sejak jaman Dinasti Ming (1368–1644).


Bai Hao Yin Zhen  (Silver Needles)
Teh ini diperoleh dari pucuk-pucuk daun teh muda (Camelia sinensis) yang belum terbuka, tidak mengalami proses oksidasi dan dipetik sebelum waktunya. Pucuk muda ini masih diselimuti dengan bulu-bulu halus berwarna perak yang nantinya bila mengering akan berubah warna menjadi putih (SIlver Needles).

Bai Mudan  (White Peony)

Teh putih White Peony dibuat dari tunas (bud) dan dua daun teh termuda pilihan yang dipetik pada musim semi dan kaya akan nutrisi. Mempunyai aroma bunga yang sangat segar dan rasa yang agak manis. Selain itu rasa-nya ringan, yang akan menimbulkan nuansa yang dalam disaat anda menikmati teh ini. Disaat teh hijau adalah teh yang paling populer di China, banyak dari para ahli teh terkenal di dunia memperhitungkan teh putih dengan grade yang tinggi lebih baik dari teh hijau.Teh putih dipetik hanya dalam waktu dua hari hingga dua minggu tiap tahunnya di daerah Fujian, China. Pemrosesan teh putih sangat minimal, dimana hanya meliputi pelayuan dan pengeringan segera setelah proses pemetikan dilakukan. Teh putih dikeringkan dengan bantuan angin dan sinar matahari pegunungan secara alami, tanpa melalui proses fermentasi maupun penggilingan sehingga tidak merusak bentuk teh putih yang sebenarnya. Rahasia proses pelayuan teh bervariasi dari wilayah satu dengan wilayah lainnya di Fujian dan mengandalkan pada kondisi iklim serta tradisi tiap keluarga. Teh yang sangat berharga ini dipetik secara hati-hati dengan tangan, mengambil hanya tunas dan dua daun termuda, dengan standar yang sangat ketat yang diwariskan secara turun-temurun sejak jaman Dinasti Ming, sehingga menjadikan teh putih sebagai teh kesehatan premium dengan kandungan antioksidan polifenol tertinggi dari semua jenis teh yang ada.


Untuk mendapatkan teh putih ini, Anda dapat memperolehnya di sini

Jumat, 06 Mei 2011

Gyokuro Pertamaku


Gyokuro adalah teh hijau kualitas tinggi dan termahal di Jepang. Saya baru saja mendapatkan kiriman Shincha Gyokuro dari Maiko Tea Shop, Kyoto, Jepang (http://www.maiko.ne.jp/ ) hasil panenan bulan April lalu.



Teh ini perlakuan berbeda dengan teh hijau jepang lainnya.  Setidaknya 2 pekan sebelum dipanen, kebun teh dinaungi pelindung agar meminimalkan sinar matahari yang masuk. Hal ini menyebabkan asam amino (theanine) dan kafein dalam daun teh meningkat, sedangkan katekin (sumber rasa pahit dalam teh, selain kafein) menurun, sehingga menimbulkan rasa manis.



Karena teaware khusus Gyokuro (shiboridashi) belum ada, maka saya gunakan perlengkapan ‘seadanya’. Dengan suhu 50-60 Celcius teh ini diseduh 90-120 detik. Akhirnya, seduhan Gyokuro pertamaku... aromanya kuat namun rasanya lembut, manisnya pun khas.


Ini peralatan menyeduh Gyokuro yang disarankan...





Untuk mengetahui proses pembuatan Gyokuro silahkan lihat di sini.


Jumat, 22 April 2011

Buku KISAH DAN KHASIAT TEH


Penulis            :  Ratna Somantri & Tanti
ISBN               :  9789792267327
Terbit               :  April 2011        
Halaman         :  120
Penerbit           :  Gramedia
Bahasa            :  Indonesia
Harga              :  Rp 65.000,-



Dapatkan potongan harga 15% di Toko Online www.sekontea.com




Sinopsis

Di balik kesegarannya, teh menyimpan beberapa zat yang diyakini dapat menjaga kesehatan tubuh, misalnya untuk :
  • Membantu menurunkan berat badan
  • Mencegah kanker
  • Memperbaiki kesehatan kardiovaskular
  • Menyehatkan pencernaan
  • Menurunkan gula darah
  • Membuat awet muda
Di dalam buku cantik ini, penulis mengajak kita menikmati teh yang sebenarnya. Melalui cara penyeduhan dan seni meracik yang benar, teh dapat tampil dalam rasa yang luar biasa. Aneka resep minuman teh dingin dan panas yang lezat dan praktis serta aneka resep makanan yang 
berbahan dasar teh juga disajikan di sini.






“Sebutannya mudah, ‘Teh’, tetapi tidak demikian kenyataannya.... 
Kisah dan Khasiat Teh ini akan membuka tabir misteri daun yang unik ini.”

—William W. Wongso


“Tidak banyak orang yang memiliki passion yang sangat kuat terhadap teh seperti Ratna Somantri. Passion, knowledge, dan pengalamannya dengan teh dituangkannya dalam buku ini. Ini buku wajib bagi para pencinta teh dan penyuka kuliner.”


—Johnny Andrean

Sabtu, 16 April 2011

Bagaimana Membuat Teh Hijau Jepang yang Nikmat


Instuksi umum untuk membuat teh hijau Jepang:
1.       Siapkan air panas yang mendidih dan tunggu panasnya  turun mencapai  temperatur yang direkomendasikan.
2.       Taruh daun teh  di teko.
3.       Tuangkan air panas ke dalam teko.
4.       Seduh selama waktu yang direkomendasikan untuk masing-masing jenis teh.
5.       Tuang seduhan daun the ke dalam cangkir hingga seduhan terakhir.

Jenis Teh Hijau
Banyaknya daun teh /cangkir (gram)
Temperatur air panas
(Celcius)
Banyaknya air
(ml)
Waktu seduh
(detik)
Gyokuro
2 - 3
50
20
150
Sencha
2 - 3
70
60
120
Kariganecha
3
80
60
120
Houjicha
3
100
130
30
Genmaicha
4
100
130
30

Untuk seduhan kedua,waktu di atas dapat lebih pendek 2/3nya.  Sebagai contoh: Gyokuro, sedukan pertama 150 detik, seduhan keduanya 100 detik.


1.      Penduan Umum Membuat Matcha:
  1. Panaskan cawan dengan air panas
  2. Taruh 1,5 gram Matcha di cawan  
  3.  Tuangkan sekitar 40 ml air 80 oC ke dalam cawan
  4. Aduk dengan the hingga merata (gunakan pengaduk bambu jika mungkin)


sumber: Fukujuen Co, Ltd - Ujinotsuyusecicha Co, Ltd

Jumat, 15 April 2011

11 Alasan Kenapa Kita Harus Minum Teh?



Ada 11 alasan kenapa kita harus minum teh, yaitu:
1. Merupakan bahan alami, aman dikonsumsi dan minuman yang murni bebas lemak, kalori atau sodium.
2. Menyegarkan dan menenangkan.
3. Menghilangkan rasa kantuk, memicu daya pikir dan memperbaiki ingatan.
4. Mengurangi risiko kanker.
5. Mengurangi risiko penyakit cardio vascular.
6. Menurunkan kadar kolesterol, terutama Low Density Lipoprotein (LDL).
7. Membantu memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit yang bersumber virus.
8. Mencegah infeksi.
9. Memperbaiki kesehatan gigi dan kepadatan tulang.
10. Memperpanjang umur.
11. Mempererat ikatan kekerabatan.


Sumber: Rumahteh dari Tea, the Universal Health Drink (R.S. Jhawar, 2000).

Kamis, 24 Maret 2011

Teh Oolong, Segar dan Menyehatkan

Teh Oolong tidak hanya enak, namun kandungan flavonoid (unsur antioksidan) di dalamnya juga dapat menggerakkan energi inti seseorang. Seperti yang telah diuraikan oleh berbagai legenda tradisional Tiongkok, nama Oolong berarti “Naga Hitam” atau “Ular Hitam”. Salah satu dari cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pemilik perkebunan teh ketakutan setelah sekilas melihat ular hitam di dekat tempat dia memungut daun teh.
Selama beberapa hari, ia tidak berani mendatangi tempat itu, sampai akhirnya dia memutuskan kembali untuk mengumpulkan daun teh dengan hati-hati, embun dan matahari telah melakukan tugasnya — oksidasi telah mengambil alih. Hemat seperti biasanya, dia tidak ingin membuang daun-daun yang telah terfermentasi, sehingga ia membawanya pulang dan memasak satu teko teh. Secara mengejutkan, ternyata ia mendapatkan minuman yang harum semerbak.

Asal Biologis Teh Oolong

Thea sinensis dan Thea assamica adalah dua jenis tumbuhan, teh jenis ini diperoleh. Yang belakangan, biasanya dikenal sebagai “Teh Assam”, kebanyakan tumbuh di India, minuman ini memiliki rasa yang sangat jauh berbeda Teh Tiongkok.
Untuk membuat teh oolong sesuai yang diinginkan, setelah dipetik harus dijemur di bawah sinar matahari hingga layu. Kemudian, daun-daun disimpan di suatu ruangan, diayak secara rutin, dan letakkan di loteng di ayakan bambu.
Proses ini memecahkan struktur sel di tepian daun dan oksigen yang muncul, akan bereaksi dengan udara. Daun-daun berwarna tembaga yang dihasilkan menegaskan efek fermentasi, yang saat ini telah nampak, dan daun-daun teh telah mencapai derajat fermentasi yang sesuai diinginkan.
Panaskan daun-daun dengan panci besi, langkah berikutnya, hentikan proses fermentasi. Cakupan aroma teh – yang tergantung pada kualitas – bervariasi mulai dari aroma seperti buah-bunga hingga rasa-malt (kecambah barley atau sereal lainnya yang dikeringkan).
Karena teh oolong hanya setengah fermentasi, maka lidah mengenalnya sebagai minuman yang berasa antara teh hijau dan teh hitam. Dari daun yang sama dapat dimasak beberapa kali, namun semakin sering dimasak, aroma minumannya semakin melemah.
Kualitas terbaik teh oolong tumbuh dan diproses di Taiwan. Yang paling mahal adalah Dong Ding, diambil dari nama Gunung Dong Ding di propinsi Nantou, Taiwan. Varietas terkenal lain berasal dari Provinsi Fujian di tanah daratan Tiongkok dinamakan Te Kwan Yin. Beberapa tahun yang lalu India dan Malaysia juga mulai memproduksi teh oolong.
Beberapa tahun lalu para komunitas medis dan para ahli nutrisi telah menemukan berbagai keuntungan dari teh hijau bagi kesehatan, terutama oolong. Riset ilmiah telah membuktikan kemampuan efek teh oolong untuk memperkecil masalah kesehatan spesifik dan mencegah beragam penyakit tertentu. Itu terutama sekali berguna bagi sistem peredaran dan efektif melawan gangguan perut. Lao Cha dikenali karena efektif melawan penyakit yang disebut belakangan.

Teh Oolong Taiwan

Pulau Taiwan, dengan luas 36,000 kilometer persegi, terletak kira-kira 200 kilometer sebelah selatan Tiongkok daratan. Ekspor tahunan teh oolong Taiwan yang bervolume 20,000 ton memainkan peran utama di bidang ekonomi. Taiwan mendapatkan tanaman teh pertama dari Provinsi Fujian pada pertengahan abad 17. Nantou, pulau penghasil teh utama, mempunyai kondisi optimum atas kesuksesan hasil perkebunan karena tempat itu memiliki kombinasi lahan, kabut, dan sinar matahari yang baik. Kondisi iklim ini diperlukan untuk menghasilkan teh unggulan. Lembah tinggi yang lebar dapat membuat pertumbuhan teh hingga elevasi 2,400 meter. Kota Loku adalah penghasil teh unggulan. Loku juga memiliki museum teh tertua.
Berdasarkan tingkat peragian, oolong dibagi ke dalam empat kategori
Pouchong, difermentasi hingga 12 persen, Zheng Cha, difermentasi hingga 30 persen, So Cha Oolong difermentasikan hingga 50 persen, dan digulung dengan ketat, serta Kao Shan Cha atau Highland Tea yang tumbuh pada ketinggian 1,800 meter diatas permukaan laut.
Zhu-Gu – suatu teh oolong pilihan – juga disebut Lao Cha. Hanya teh langka yang sedikitnya berusia dua tahun yang dapat memenuhi syarat Lao Cha. Diterjemahkan dari susunan-kata bahasa Tiongkok tradisional, Lao Cha berarti “tua, teh matang”. Teh itu hanya diproduksi dalam jumlah kecil, pada elevasi sekitar 1,000 meter. Produksinya dimaksudkan sebagai hasil seni dan jarang ditemukan dalam perdagangan teh. Teh ini juga tidak dikenal secara luas. Seperti anggur bagus, teh jenis ini bertambah enak seiring dengan pertumbuhan umurnya, jika disimpan dengan tepat. Tiap dua tahun teh ini harus mengalami proses pemanggangan. Karena kafein teh jenis ini hilang dalam penyimpanan dan pengulangan pemanggangan, bahkan orang dengan masalah perut dapat meminumnya. Itu adalah satu alasan penggunaan teh ini di dalam Pengobatan tradisional Tiongkok.

Teh Oolong Bai Shan Yuan

Dinamakan “Champagne of Teas” atau “Teh Sampanye” dan tumbuh pada elevasi 1,000 meter di lokasi paling pusat di pegunungan Taiwan, perkebunan teh kecil ini memiliki kondisi pertumbuhan optimal. Dia mempunyai lahan yang baik dan campuran sinar matahari dan kabut yang tepat. Hampir seperti keajaiban, pada 19 September 1999 gempa bumi menyelamatkan area tanah ini, pada saat semua tanah di sekeliling pegunungan meluncur ke dalam lembah. Seperti pepatah Tiongkok, “Langit tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada suatu hal yang tidak seharusnya terjadi.”
Menurut upacara minum teh tradisional Tiongkok, orang-orang diharapkan untuk duduk tegak lurus, mengosongkan pikiran mereka, dan memindahkan perlahan-lahan ketika mempersiapkan dan melayani teh. Sebagai tambahan, sangat baik menyiapkan dan mengonsumsi teh di lingkungan yang menyenangkan. Bagaimana dengan Anda? Tidak ada salahnya untuk mencoba bukan? (epochtimes/bri)*
sumber:  Erabaru.net

Teh Oolong Organik Banten

KOMPAS.com — Di tengah melepas kepenatan di sore atau sekadar penyemangat memulai hari di pagi hari, teh telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Meski demikian, secara sejarah teh berasal dari China sejak berabad-abad silam sebelum Masehi. Konon, mulanya seorang kaisar China mencoba minum teh saat daun teh tanpa sengaja jatuh ke dalam air panas yang akan diminumnya.






Harga pasaran Rp 60.000 per 100 gram, Rp 150.000 per 250 gram. Tapi, yang laku yang 100 gram.
-- Alexander Halim

Jika Anda melintas di daerah Puncak, Jawa Barat, hamparan kebun teh jenis Camellia sinensis varietas Asammica akan memanjakan mata Anda. Beberapa produsen teh memang umumnya menggunakan jenis teh ini untuk menghasilkan teh hijau dan teh merah. Di dunia terdapat beragam jenis teh. Namun, ada beberapa jenis teh yang umum dijumpai, yaitu teh merah (di Barat sering disebut juga teh hitam), teh hijau, dan teh putih. Di Indonesia, teh merah adalah primadona.

Perbedaan teh merah, teh hijau, dan teh putih terletak pada pengolahannya. Setelah dipetik, daun akan mengalami proses oksidasi akibat terkena udara dan layu. Teh merah adalah teh yang mengalami 100 persen fermentasi atau oksidasi. Tingkat oksidasi teh hijau kurang dari 10 persen. Adapun teh putih sama sekali tidak mengalami proses oksidasi alias 0 persen. Pada pengolahan teh putih, setelah dipetik, pucuk daun teh tidak boleh terkena udara. Jadi, daun teh langsung ditempatkan di wadah tertutup.

Jenis lain adalah teh oolong. Teh ini mengalami proses oksidasi 20-40 persen. Proses ini akan membuat wangi dan rasa teh keluar dengan pas. Karena itu, teh oolong memiliki aroma khas. Hanya, teh oolong menggunakan jenis Camellia sinensis varietas Sinensis.

"Sebenarnya untuk teh hijau dan white tea juga harusnya pakai jenis teh ini, seperti di China. Tapi, di Indonesia, teh hijau dan white tea dibuat dari Asammica," kata Presiden Direktur PT Harendong Green Farm Alexander Halim.

PT Harendong Green Farm memproduksi teh oolong yang diberi nama Banten Tea. Oolong memang belum setenar teh merah yang biasa dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Namun, sudah banyak kaum hawa yang menjadi penggemar teh oolong karena khasiatnya yang dapat membantu proses diet.

Kaum pria pun sudah banyak yang menyukai teh oolong karena khasiatnya beragam. Menurut Alexander, oolong memiliki antioksidan yang tinggi. Karena itu, meminum oolong secara berkala dapat menjaga keseimbangan darah dan menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, teh ini dapat menurunkan kolesterol dan mencegah kanker.

Sebagian besar teh oolong yang dijual di mal dan supermarket adalah teh oolong impor dari Taiwan. Di Indonesia ada tiga perkebunan teh besar yang memproduksi teh oolong. Salah satunya adalah PT Harendong Green Farm. Namun, berbeda dengan kebun teh lain, PT Harendong Green Farm merupakan perkebunan teh pertama yang menghasilkan teh oolong organik. Di sini teh ditanam dan diolah secara organik. Layaknya teh oolong, Banten Tea menggunakan pucuk teh dan dua daun untuk menghasilkan teh terbaik.

"Berbeda dengan red tea yang biasa dijual di Indonesia, daun teh dipangkas sampai kira-kira sejengkal, lalu dicacah," papar Alexander.

Sementara teh oolong tidak menggunakan daun teh yang dicacah. Pengolahan yang berbeda memang menghasilkan teh berkualitas. Harganya tentu saja lebih mahal. Banten Tea dijual dalam kemasan 100 gram dan 250 gram.

"Harga pasaran Rp 60.000 per 100 gram, Rp 150.000 per 250 gram. Tapi, yang laku yang 100 gram," katanya.

Rasanya tak perlu ditanya lagi. Pahit yang halus dan lembut saat menyentuh lidah. Alexander menyuguhkan dua cangkir teh di depan saya. Saya bisa mengecap selintas rasa buah pada cangkir pertama, seperti buah persik. Ada aroma manis dan harum bunga di dalamnya. Sementara di cangkir kedua, ada rasa pahit yang lebih kuat dan aromanya mengingatkan hidung pada madu. Kedua cangkir meninggalkan kesan rasa yang lama di lidah.

Ternyata Banten Tea menggunakan dua varietas bibit asal Taiwan, yaitu No 27 dan No 29. Menurut Alexander, karakter teh No 27 beraroma susu madu, sementara No 29 beraroma buah dan bunga. Namun, jangan salah sangka, walaupun teh oolong memiliki aroma dan rasa tersebut, bukan berarti teh diberi tambahan perasa atau pewangi. Aroma dan rasa tersebut alami keluar dari daun teh.

Untuk menikmati Banten Tea, Anda perlu memerhatikan cara penyeduhannya. Sebelumnya, teko dihangatkan dengan menuang air panas ke dalam teko, lalu diamkan beberapa saat, kemudian buang airnya. Ada baiknya Anda menggunakan teko dari tanah liat.

"Tanah liat panasnya nggak cepat hilang. Kalau metal, dia melepas ion-ion tertentu. Sementara teh itu sifatnya absorb (menyerap) dan dia malah narik ion-ion itu. Rasanya jadi berubah," papar Alexander.

Setelah itu, cukup tuang satu sendok teh Banten Tea ke teko. Lalu, tuang air panas bersuhu 85 derajat. Biarkan 3-4 menit dan aduk perlahan. Setelah itu, teh harus segera diminum agar tidak kehilangan aroma dan rasanya. Teh yang telah diseduh dapat diseduh kembali 3-4 kali.

Warna Banten Tea yang kekuningan bening bisa berubah menjadi lebih kemerahan jika daun teh tidak disimpan secara benar. Apabila kemasan aluminium yang kedap udara telah terbuka, langsung rapatkan kembali kemasan dan letakkan di wadah kedap udara. Jadi, teh tak terkena udara, yang bisa-bisa malah menambah proses oksidasi.

Jika Anda pencinta teh, Banten Tea bisa menjadi salah satu alternatif menikmati senja. Mengapa diberi nama Banten Tea? Menurut Alexander, teh China umumnya diberi nama sesuai dengan lokasi pembuatannya. Teh oolong produksi PT Harendong Green Farm buat di Banten. Masyarakat Indonesia bukan saja doyan minum teh, melainkan juga salah satu penghasil teh terbesar di dunia. Sayang, saat ini peringkat Indonesia sebagai penghasil teh mulai kalah saing.

"Dulu Indonesia masuk peringkat kelima. Sekarang Indonesia masuk peringkat ketujuh, tersalip Vietnam dan Turki," ungkapnya.

sumber : KOMPAS